Monday 16 November 2015

PERKEMBANGAN DALAM PERSPEKTIF AL- QURAN DAN HADIST



Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi merupakan sunnahtullah yang tidak bisa dihindari. Dalam konteks kajian ilmu perkembangan psikologi  merupakan proses bertahap yang  dialami oleh setiap individu. Akan tetapi kita juga harus mengetahui secara pasti , apa yang mendasari dan melatarbelakangi perubahan dan perkembangan pada individu  tersebut. Bagaiamana pandangan Al-quran maupun Hadist terkait dengan teori perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi pada anak.
Dalam kajian mengenai perbandingan antara teori perkembangan Islam dengan studi teori perkembangan secara umumnya, kita harus terlebih dahulu mengerti definisi dari perkembangan, serta faktor-faktor yang mendasari perkembangan dan pertumbuhan kemudian  bagaimana pandangan al-quran dan hadist yang berkaitan dengan proses perkembangan dan pertumbuhan anak. Agar kita bisa mengetahui hakikat pertumbuhan dan perkembangan bagi anak.

Definisi Perkembangan

Psikologi perkembangan menurut Islam memiliki kesamaan objek studi dengan psikologi perkembangan pada umumnya, yaitu proses pertumbuhan dan perubahan manusia.[1][1]
Secara biologis pertumbuhan itu digambarkan oleh Allah dalam Al-Qur’an sesuai firmannya pada surat Al-Mu’min ayat 67 sebagai berikut : 
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى مِنْ قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (٦٧)
 Artinya:
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahaminya[2]
[2].

Dari penjelasan ayat diatas bahwa proses kejadian individu mengalami tahapan dan  dinamika sejak dalam kandungan hingga lahir. Seorang individu tumbuh menjadi anak, remaja atau dewasa  yang mengarah pada proses pertumbuhan dan perkembangan.
Dalam pandangan pakar psikologi[3][3] , ketika pasca melahirkan dan tumbuh menjadi dewasa maka akan megalami sebuah proses pertumbuhan dan perkembangan yang secara umum ada dua  faktor yang mempengaruhi perkembangan individu yakni ;
a.     Endogen yaitu perubahan fisik maupun psikis sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan seperti postur tubuh, bakat, minat, kecerdasan, kepribadian, dan sebagainya. Kalau kondisi fisik individu dalam keadaan normal bararti ia berasal dari keturunan yang normal.
b.     Exogen yaitu perubahan dan perkembangan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar individu itu sendiri. Faktor tersebut meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.Lingkungan fisik seperti sarana, fasilitas, letak geografis, cuaca, iklim dan sebagainya.Sementara lingkungan sosial seperti keluarga, tetangga, teman, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan dll.
Teori diatas sesuai dengan pesan nabi dalam sabdanya
“Tiap bayi lahir dalam keadaan fitrah (suci membawa disposisi Islam Orang tuanyalah yang mermbuatnya Yahudi (jika mereka Yahudi), Nasrani (jika mereka Nasrani), atau Majusi (jika mereka Majusi).Seperti binatang yang lahir sempurna, adakah engkau melihat mereka terluka pada saat lahir?’’ (HR Bukhari).

Kemudian dalam Hadis yang lain Nabi bersabda
Ibunya (ibu Anas) Ummi Sulaym (salah satu sahabat perempuan pada zaman Nabi) bertanya tentang perempuan yang menyaksikan mimpi basah dalam tidurnya seperti laki-laki.Dia menjawab, “Jika perempuan menyaksikan itu, ia harus mandi wajib (janabah).’’Kemudian Ummi Salmah (isteri Nabi yang hadir) bertanya malu-malu, “Apakah itu terjadi?’’Nabi menjawab, “Tentu saja!Bagaimana ini mendatangkan keserupaan (jika tidak terjadi)?Sperma laki-laki merupakan tetesan putih yang tebal sedangkan sel telur perempuan merupakan cairan kuning yang tipis. Manapun diantara keduannya yang mengungguli yang lainnya, hasilnya akan mempengaruhi.’’ (HR. Muslim).

Dari uraian  kedua hadist diatas menunjukan bahwa psikologi perkembangan Islam memiliki kesamaan objek studi dengan psikologi perkembangan pada umumnya, yaitu proses pertumbuhan dan perubahan manusia. Cuma ada yang bisa membedakan diantara kedua teori diatas yaitu kalau psikologi perkembangan yang pada umunya diterapkan hanya membatasi penelitiannya dari konsepsi sampai kematian, maka melalui studi literatur keagamaan, dapat memperluas ruang lingkup penelitiannya pada kehidupan yang bersifat transedental, termasuk kehidupan setelah mati. Juga secara fundamental memandang manusia sesuai dengan citranya sebagai khalifah Allah di muka bumi, seperti yang diterangkan dalam Alquran dan hadist[4][4].
Dengan demikian kajian psikologi perkembangan Islam dengan studi psikologi perkembangan pada umumnya ada kesamaan , hanya yang membedakan batasan dalam wilayah kajian penelitian dan konsepnya yang hanya sampai kematian.
Dalam psikologi perkembangan Islam menururt Radief Wisnu[5][5] terdiri dari beberapa prinsip diantaranya adalah  ;
a.    Kehidupan manusia ( pertumbuhan& perkembangan ) merupakan proses yang bertahap dan berangsur-angsur. Artinya bahwa Allah SWT dalam proses penciptaan manusia senantiasa bertahap dan sesuai dengan takaran atau ukuranya.Sebagaimana dikatakan dalam firmanya ...
... dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan segalanya dengan ukuran-ukuran dengan serapi-rapinya. (QS. Al-Furqaan 25:2)
Pertumbuhan dan perkembangan tidak dilakukan satu waktu akan tetapi melalui proses dan tahapan-tahapan secara berangsur-angsur. Sebagaimana firman Allah Swt :
Mengapa kamu tidak percaya kepada kebesaran Allah?Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian. (QS. Nuh 71:13-14)
Ahli tafsir Ibnu kasir mengomentari ayat diatas bahwa manusia tumbuh dari satu keadaan ke keadaan lain sedemikian rupa, menjadi kanak-kanak setelah bayi, menjadi tua setelah muda dan kuat.
Banyak ayat Alquran yang secara substansi cukup rinci membahas tentang tahapan kehidupan manusia di dunia. Meski dalam beberapa ayat yang lain hanya menggambarkan tahap pertama kehidupan manusia, yaitu tahapan prakelahiran. Salah satu contohnya adalah ayat Alquran berikut ini:
...Dia menjadikanmu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempuanyai kerajaan.Tidak ada Tuhan selain Dia, maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?       (QS Al-Zumar 39:6)
Selain itu, berbagai ayat Alquran juga menggambarkan kedua tahap (prakelahiran dan pascakelahiran) dengan cara yang sangat jelas:
Dialah yang menciptakanmu dari tanah kemudian dari tetesan (nutfah), sesudah itu dari segumpal darah (alaqah); kemudian dilahirkan-Nya kamu tumbuh kepada masa (dewasa yang penuh kekuatan); kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, diantara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu, Kami perbuat demikian supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahaminya. (QS Al-Mu’min 40:67)
Alquran juga menyatakan bahwa tahap pertama memiliki aturan dan waktu yang ditentukan untuk mencapai tugas perkembangannya.Setelah itu tahap pertama ini terputus dengan adanya kelahiran (melalui persalinan). Hal ini terlihat dalam petikan ayat berikut:
... dan Kami tetapkan dalam rahim siapa yang kami kehendaki sampai waktu yang ditentukan... (QS Al-Hajj 22:5)
Ayat tersebut dalam kutipan yang lebih lengkap terlihat membagi dua tahapan besar perkembangan manusia, ayat tersebut berbunyi:
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan, maka ketahuilah sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari tanah (turab), kemudian dari tetesan (nutfah), kemudian segumpal darah (alaqah), kemudian dari struktur daging (mudgah) yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar kami jelaskan padamu, dan Kami tetapkan dalam rahim siapa yang Kami kehendaki sampai waktu yang ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian berangsur-angsur kamu menjadi dewasa, dan diantara kamu yang diwafatkan dan adapula yang diperpanjang umurnya sampai pikun, supaya tidak diketahui lagi sesuatu yang dulu diketahuinya...     (QS Al-Hajj 22:5)
Selain itu Nabi Muhammad Saw. Juga memberi hadist yang secara akurat menggambarkan tahap pertama dengan menyebutkan waktu perkembangannya, sebagaimana berikut ini:
“dari Abi Abd Rahman Abdillah Ibn Masud r.a berkata: Rasullah mengatakan kepada kami, kejadiannya sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan pada perut ibumu selama 40 hari berupa tetesan (nutfah), kemudian menjadi segumpal darah (alaqah) dalam waktu yang sama, kemudian menjadi segumpal daging (mudhgah) juga dalam waktu yang sama. Sesudah itu malaikat diutus untuk meniupkan ruh kepadanya dan diutus untuk melakukan pencatatan empat kalimat, yaitu mencatat rizkinya, usia, amal perbuatan, dan celaka atau bahagianya.” (HR Muslim)
Keterangan hadist diatas menunjukan bahwa dalam proses kejadian manusia ada tahapan dan tidak dilakukan dalam satu waktu. Hal inilah yang dikataka para ahli psikologi disebut dengan istilah teori  psikologi pertumbuhan dan perkembangan.

       Kesimpulan
Psikologi perkembangan menurut Islam memiliki kesamaan objek studi dengan psikologi perkembangan pada umumnya, yaitu proses pertumbuhan dan perubahan manusia. jika psikologi perkembangan membatasi penelitiannya dari konsepsi sampai kematian, yang memiliki prinsip dasar yang terdiri dari kehidupan manusia merupakan proses yang gradual, memiliki pola tertentu, merupakan proses kumulatif dan simultan, melampaui keberadaan fenomenal duniawi, dan melewati periode kritis dan sensitive tertentu.
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbahan anak diantaranya faktor keluarga baik ditinjau dari sisi keturunanya maupun sifat dan karakter dari kedua orang tuanya. Kemudian faktor lingkungan baik lingkungan keluarga, pendidikan maupun masyarakat diamana ia berinteraksi. Maka disana individu akan terwarnai, maka dari itu peran serta keluarga dalam menjaga dan mewarnai anaknya guna menjadi anak yang sesuai yang dikehendaki.


Daftar Pustaka
1.      Ade benih Nirwana , Psikologi Ibu, Bayi dan Anak ; penerbit Nuha Medika. Yogyakarta 2011
2.      Agoes Dariyo , Psikologi Perkembangan Remaja ; Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor 2004
3.      http://bacindul.blogspot.com. 2012
4.      http://al-badar.net
5.      http://radiefwisnu.blogspot.com : 2012
6.      Buku Pedoman Pelaksanaan, Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar, hal. 10-13. Penerbit, Kementerian Kesehatan RI



[1][1]http://radiefwisnu.blogspot.com,  : Psikologi Perkembangan menurut Islam.
[2][2]http://al-badar.net. Pertumbuhan dan perkembangan menurut Islam
[3][3]Gunarsa  ( dalam Agus  Dariyo :2004 ) Perkembangan Psikologi Remaja, Penerbit Ghalia indonesia.
[5][5] Ibid  hal 1 : 2012

No comments:

Post a Comment

Manajemen Pembinaan Akhlak

Indonesia kini tengah berada dalam kondisi krisis dan dekadensi moral. Terjadinya kerusakan atau kemerosotan moral di Indonesia disebabkan ...