Seorang kepala sekolah
yang mempunya berbagai tugas dan fungsi yang harus diemban dan dilaksanakannya
dalam rangka terwujudnya sekolah yang efektif,
produktif, mandiri dan akuntabel sedikitnya terdapat sepuluh kunci
kepemimpinannya, yaitu :
1.
Visi yang Utuh
Visi merupakan
impian/harapan cita-cita yang ingin dicapai oleh warga sekolah. Visi sekolah
dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan pada masa yang akan datang, mampu memberikan inspirasi,
motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang
berkepentingan. Visi sekolah dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga
sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di
atasnya serta visi pendidikan nasional.
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan -
tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut
pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas
menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu
serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Beberapa
persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi:
- Berorientasi ke depan
- Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini
- Mengekspresikan kreatifitas
- Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat
Karakter
kepala sekolah yang memiliki visi yang utuh dpat diidentifikasi sebagai berikut
:
a. Berniat
ibadah dalam melaksanakan tugasnya;
b. Beragama
dan taat melaksakan ajarannya;
c. Berniat
baik sebagai kepala sekolah ;
d. Berlaku
adil dalam memecahkan masalah;
e. Berkeyakinan
bahwa bekerja dilingkungan sekolah merupakan Ibadan dan panggilan jiwa;
f. Bersikap
tawadhu (rendah hati);
g. Berhasrat
untuk memajukan sekolah;
h. Tidak
terlalu bernafsu terhadap imbalan materi dan hasil pekerjaannya;
i. Bertanggung
jawab terhadap segala ucapan dan perbuatannya.
2. Tanggung
Jawab
Tanggung jawab
adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja
maupun yang tidak di sengaja. tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab menurut
kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
Sehingga bertanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab,mananggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab itu
bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap
manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung
jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian
tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang
berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah
ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia
menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa
pihak lain memerlukan mengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau
meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui
pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Maka dalam melaksanakan
tugasnya kepala sekolah harus menjaga kepercayaan dan tangung jawab dalam
melaksanakan fungsi kepemimpinannya sehingga akan memberikan pengaruh yang baik
kepada seluruh komponen-komponen yang terlibat dalam organisasi sekolahnya.
3.
Keteladanan
Dalam Al-Quran
kata teladan diibaratkan dengan kata-kata uswah yang kemudian dilekatkan dengan
kata hasanah, sehingga menjadi padanan kata uswatun hasanah yang berarti
teladan yang baik. Dalam Al-Quran kata uswah juga selain dilekatkan kepada
Rasulullah SAW juga sering kali dilekatkan kepada Nabi Ibrahim a.s. Untuk
mempertegas keteladanan Rasulullah SAW Al-Quran selanjutnya menjelaskan akhlak
Rasulullah SAW yang tersebar dalam berbagai ayat dalam Al-Quran.
Diantaranya
adalah Al-Quran surat Al-Fath ayat: 29 yang artinya yaitu sebagai
berikut:
“Muhammad itu adalah utusan Allah SWT yang orang-orang bersamanya adalah keras
terhadap orang kafir, tetapi berkasih saying terhadap sesama mereka, kamu
melihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah SWT …”. (QS. Al-Fath: 29).
Perilaku
keteladanan kepala sekolah bisa ditunjukan pula dengan selalu menghargai
bawahan baik guru maupun siswanya, penghargaan tidak hanya ditunjukan dengan
materi tetapi bisa dilakukan dengan ungkapan-ungkapan yang menyenangkan
4. Memberdayakan
Staf
Pemberdayaan staf sudah
merukan suatu hal yang sangat diperlukan dalam sistem pendidikan saat ini
dimana peranan staf sangat signifikan dalam sistem pendataan yang harus serba
on time, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang kepala sekolah
dalam pemberdayaan stafnya, diantaranya :
a. Apresiasi
(Appreciation);
b. Pendekatan
(Approach);
c. Perhatian
(Atention).
5. Mendengarkan
Orang Lain (Listening)
Menjadi pendengar yang baik adalah merupak suatu
syarat mutlak yang harus dimilki oleh setiap pemimpin tidak terkecuali seorang
kepala sekolah untuk bisa memiliki pengaruh terhadap guru, dan warga sekolah
lainnya.
Dengan memilki pengaruh yang baik maka seorang
kepala sekolah akan mendapatkan kemudahan dalam menginstuksikan /memberdayakan
seluruh warga sekolah, sehingga tyjuan yang diharapkan akan mudah dicapai.
Banyak alasan mengapa seorang kepala sekolah harus
menjadi pendengar yang baik, yaitu :
a.
Membangun kepercayaan;
Dengan mendengarkan akan terjadi dialog
yang pada akhirnya akan terbangun kepercayaan dari lawan bicara.
b.
Kredibilitas;
Dengan menjadi pendengar yang
bersungguh-sungguh akan timbul kredibilitas yang baik pula sehingga bawahan
akan mempunyai keyakinan yang tinggi terhadap atasannya.
c.
Dukungan;
Dukungan akan timbul ketika seorang
kepala sekolah memberikan dukungan pula
kepada bawahannya
d.
Menjadikan sesuatu terlaksana;
Sebagaimana membangun kepercayaan,
dengan menjadi pendengar yang baik maka pelaksanaan dari setiap program sekolah
yang telah direncakan sebelumnya akan mudak dilaksnakan.
e.
Informasi;
Dengan menjadi pendengar yang baik maka
semua informasi akan mudah dikumpulkan yang pada akhirnya akan menjadi bahan
pertimbangan dalam merencakan sebuah perencanaan sekolah.
f.
Pertukaran
Dengan menjadi pendengar yang baik akan
terjadi pertukaran informasi
Menurut Watson (1995)ada empat gaya
mendengarkan yang biasanya digunakan orang, begantung pada kesukaan dan
tujuannya. Keempat gaya tersebut sebagai berikut:
a)
Gaya orientasi orang
(pople-oriented)
b)
Gaya orientasi isi
(content-oriented)
c)
Gaya oientasi tindakan
(action-oriented)
d)
Gaya orientasi waktu (time-oriented)
6.
Memberikan layanan prima
Beberapa
upaya sekolah dalam memberikan layanan
prima adalah sebagai berikut:
a.
Disiplin kehadiran guru.
b. Sikap
ramah guru.
c.
Sikap ramah dan layanan yang cepat dari para tenaga kependidikan.
d.
Memberi penghargaan / pujian yang wajar kepada peserta didik yang berprestasi.
e. Memberi
teguran / hukuman yang wajar dan tanpa menyinggung perasaan terhadap peserta
didik yang melakukan pelanggaran.
f.
Memberikan layanan tambahan bagi peserta didik yang memerlukan tambahan
belajar.
g. Bersikap
ramah dan kooperatif dengan masyarakat dan orangtua.
h. Membantu
peserta didik secara optimal dalam menghadapi dan memecahkan berbagai masalah.
i. Menjaga
keharmonisan dengan instansi terbaik baik atasan maupun lainnya.
j. Melakukan
perbaikan secara berkesinambungan dengan memperbaiki layanan yang kurang
memuaskan.
7.
Mengembangkan Orang
Dalam
mengoptimalkan SDM di sekolah, perlu diupayakan agar setiap tenaga kependidikan
yang ada, baik guru maupun tenaga administrasi, dapat mengembangkan kemampuan
dan kariernya secara optimal. Hal ini memberi dampak terhadap mutu layanan yang
diberikan, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
Michael
(2004) mengemukakan prosedur menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan
sekolah sebagai berikut.
a.
Tentukan tujuan bersama yang jelas;
b.
Perjelas keahlian dan tanggung jawab
anggota;
c.
Sediakan waktu untuk menentukan
kerjasama;
d.
Hidari masalah yang bisa diprediksi;
e.
Gunakan aturan sekolah yang telah
disepakati bersama;
f.
Senantiasa bekerjasama;
g.
Wujudkan gagasan menjadi kenyataan;
h.
Perangi konflok negative, dan jangan
sekali-kali menumbuhkan konflik;
i.
Saling percaya;
j.
Evaluasi tim secara teratur dan
berkelanjutan;
k.
Jangan menyerah.
Upaya-upaya
yang dapat dilakukan kepala sekolah dalm mengembangkan bawahan, antara lain
dengan memberi tugas-tugas yang cocok dan cukup menantang, memberi kesempatan
untuk melanjutkan pendidikan serta memberi penghargaan pada bawahan yang
berprestasi dalam pekerjaannya. Mengembangkan tenaga kependidikan adalah upaya
agar dapat lebih optimal dalam bekerja sama.
8.
Memberdayakan Sekolah
Pemberdayaan
merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan kinerja yang terbaik dari staf
atau pihak yang di bina. Pemberdayaan lebih dari sekedar pendelegasian tugas
dan kewenangan tetapi juga pelimpahan proses pengembangan keputusan dan
tanggungjawab secara penuh (Stewart, 1998).
Cara
memberdayakan sekolah yaitu bentuk pemberdayaan yang disarankan adalah kerja
sama. Secara tradisional, budaya organisasi itu, dapat berjalan menurut empat
budaya yaitu budaya kekuasaan, budaya peran, budaya tugas dan budaya perorangan
(Stewart, 1998). Kepala sekolah yang akan menumbuhkan budaya pemberdayaan
disekolah perlu dua hal yaitu
-
Kepercayaan.
yang dapat dibangun dengan tidak
langsung memberikan hukuman atas pelanggaran yang terjadi, dan
-
keterbukaan.
Dengan memberikan keterbukaan yang selebar-lebarnya maka
segala macam informasi akan dapat di peroleh yang pada gilirannya seorang
kepala sekolah aka terhindar dari pengambilan keputusan yang tidak tepat.
9. Fokus
Pada Peserta Didik
Kebutuhan
utama yang harus dipenuhi oleh kepala sekolah adalah bahwa peserta didik harus
belajar secara optimal. Perhatian pada peserta didik juga termasuk bagaimana
memperhatikan motivasi belajar mereka. Peserta didik yang belajarnya masih
memerlukan motivasi dibimbing, dengan menugaskan guru BP. Proses belajar harus
menjadi perhatian utama kepala sekolah dan segala fasilitas yang ada harus
diarahkan pada kegiatan belajar peserta didik, karena melalui proses belajar
yang optimal paling tidak peserta didik sudah dapat diberi layanan prima.
Layanan peserta didik harus juga diarahkan pada tersedianya sarana dan
prasarana yang diperlukan oleh peserta didik, seperti buku, alat tulis, dan
alat-alat olahraga.
Melakukan
kerjasama dengan lembaga pendidikan yang lebih tinggi akan memberikan manfaat
yang besar dalam rangka mengembang semua potensi yang dimiliki oleh
pesertadidik.
10.
Manajemen yang mengutamakan Praktik
Seorang
kepala sekolah harus pandai berteori dan mempratikkan gagasan tersebut dalam
tindakan nyata. Paktik adalah tindakan nyata seorang kepala sekolah dalam
melaksanakan kepemimpinannya.